SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)-Kepedulian Anggota Komisi B (bidang perekonomian) DPRD Jawa Timur H.Achmad Amir Aslichin (Mas Iin), kepada koperasi-koperasi di Sidoarjo ternyata cukup besar.
Meskipun bertugas melakukan kunjungan kerja ke koperasi luar daerah, namun koperasi di Sidoarjo tetap menjadi prioritasnya.
Seperti saat bersama Dinas Koperasi Pemprov Jawa Timur, melaksanakan monitoring ke koperasi wanita “Anggrek Putih” di Desa Balerejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Amir Aslichin juga sempat mengingatkan agar keberadaan koperasi wanita di Sidoarjo terus diperhatikan dan didampingi.
Karena menurutnya, agar Kopwan sehat dan memiliki potensi besar, harus mendapat dukungan penambahan permodalannya.
“Keberadaan koperasi ini sangat penting untuk menopang perekonomian lokal. Karenanya, peran serta pemerintah daerah, harus maksimal Agar koperasi ini mampu menggerakkan perekonomian di desa,” jelas Achmad Amir Aslichin.
Politisi PKB ini juga menyatakan, terus meminta Pemkab dan pemprov Jawa Timur, untuk selalu mendampingi secara intensif, melalui penggunaan teknologi informasi dan pemberian modal.
Harapannya, manajemen di koperasi itu bisa berjalan baik sesuai harapan.
“Sekaligus harus bisa meningkatkan pelayanan agar bisa bersaing,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo Edi urniadi mengatakan, permasalahan yang dihadapi koperasi saat ini adalah kredit macet dan banyak anggota yang tidak peduli dengan nasib koperasinya.
“Bayar simpan pinjam gak teratur membuat nasib koperasi terancam,” ucapnya.
Dia menambahkan, Pemkab Sidoarjo sebenarnya sudah memberikan solusi permodalan. Di antaranya melalui bantuan dana bergulir.
Namun, beberapa koperasi tidak memanfaatkan hal tersebut. “Takut malah tidak bisa kembalikan cicilan,” ungkapnya.
Dia berharap, koperasi tidak hanya mengandalkan simpan pinjam saja. Tetapi usaha lain yang bisa memberikan keuntungan.
Misalnya, membuka toko atau peluang bisnis yang menguntungkan.
“Anggota koperasi harus bersama-sama memajukan koperasi. Karena manfaatnya sangat besar,” pungkasnya.
Sementara itu kegiatan bersama Dinas Koperasi Pemprov Jawa Timur, melaksanakan monitoring ke koperasi wanita “Anggrek Putih” di Desa Balerejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, bertujuan untuk memberikan solusi agar koperasi tersebut bisa semakin baik.
Anggota Komisi B Achmad Amir Aslichin mengatakan, ada sejumlah keluhan yang disampaikan oleh pengurus koperasi wanita (kopwan) Anggrek Putih.
Diantaranya soal keterbatasan modal, persaingan dengan koperasi simpan pinjam lainnya, serta ada anggota nakal dan terjadinya kredit macet.
“Sejumlah permasalahan tersebut membuat kopwan butuh pendampingan,” ujar Achmad Aslichin.
Masih menurut politisi yang akrab disapa Mas Iin itu, segala permasalahan itu, harus segera dicarikan solusi.
Sehingga kedepan, koperasi yang menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat ini, bisa tetap berjalan dengan sehat.
“Banyak koperasi yang memiliki masalah hampir serupa. Karena itu pemerintah daerah harus peduli,” ucap mantan anggota DPRD Sidoarjo itu.
(Abidin)