SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Komisi C DPRD Sidoarjo melakukan inspeksi mendadak (sidak) di dua desa di Kecamatan Tanggulangin yang beberapa waktu lalu dilanda banjir.
Dalam sidak tersebut, komisi yang membidangi pembangunan ini menyampaikan beberapa usulan yang akan disampaikan kepada eksekutif (pemkab) untuk menanggulangi banjir tersebut.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo Anang Siswandoko mengatakan, ia sangat menginginkan ada langkah konkret yang dilakukan eksekutif.
Oleh karena itu, beberapa rekomendasi telah dibuat Komisi C dari hasil sidak tersebut.
Pertama ialah tentang penyekatan aliran sungai.
Anang menyebut pihaknya meminta agar aliran sungai di desa tersebut, dialihkan ke Desa Penatarsewu.
Hal itu merupakan langkah konkret yang harus dilakukan dalam jangka waktu dekat.
Selain itu, pompa yang dioperasikan untuk memompa air di kawasan tersebut bisa ditambahkan lagi dengan pompa yang memiliki daya lebih besar.
Tujuannya agar bisa segera mengurangi ketinggian air di lapangan.
“Jadi simple, sungainya disekat alirannya dialihkan ke Penatarsewu, dengan pompa yang kapasitasnya besar itu, air yang menggenang ketinggiannya bisa segera turun,” kata Anang.
Sedangkan untuk rekomendasi jangka panjangnya, Komisi C meminta ada pembangunan waduk di area tersebut.
Sehingga kemungkinan terjadinya banjir di sana bisa sedikit diminimalisir.
Anang mengatakan, pembuatan waduk tersebut rencananya akan dibawa ke dalam pembahasan APBD 2021. Dengan begitu, diharapkan, hal tersebut bisa mendapatkan pos anggaran di tahun 2021.
Disisi lain, anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, Hamzah menuturkan, masyarakat juga harus terlibat aktif dalam upaya pencegahan banjir.
Salah satu caranya dengan memperhatikan kebersihan sungai.
“Iya janganlah sungai itu dijadikan tempat sampah. Termasuk juga jangan menggunakan lahan di pinggiran sungai itu yang bisa menyebabkan penyempitan area sungai,” ujarnya.
Sementara itu, DR Emir Firdaus Wakil ketua DPRD Sidoarjo juga tidak tinggal diam dengan kondisi banjir di Dapilnya itu.
Bersama Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono, Emir Firdaus turut melakukan sidak di tiga desa langganan banjir itu.
Menurut Emir saat meninjau lokasi terdampak banjir yakni di Desa Kedungbanteng, Banjarasri dan Desa Banjarpanji, Kecamatan Tanggulangin, solusi jangka panjangnya harus membangun waduk sebagai resapan dan menampung air resapan.
“Karena begitu air di hulu penuh, akan terurai di beberapa waduk,” ujar Emir saat di Desa Kedungbanteng.
Emir menjelaskan waduk ini bakal berfungsi sebagai penyimpanan air sementara sebelum dibuang ke laut. Waduk itu akan buat sebagai tempat wisata dalam jangka panjangnya.
“Kita butuh komunikasi yang efektif antara Forkopimda, eksekutif dan legislatif,” imbuh Emir.
Sedangkan untuk jangka pendek penanganan banjir di Sidoarjo, Cak Emir meminta Pemkab untuk segera menormalisasi sungai.
Sebab, dari hasil sidak ke lokasi banjir, diketahui aliran air di sungai memang tidak normal karena banyaknya bangunan di bantaran sungai dan sampah yang menumpuk.(Adv/bidin)